New

Selasa, 06 Mei 2014

Cloud Computing


Komputasi Awan (atau Cloud Computing) adalah salah satu tren IT ditahun-tahun ini. Layanan Cloud Computing semakin banyak, dan mulai diadopsi sebagian perusahaan termasuk di Indonesia. Penyedia jasanya juga semakin mudah ditemukan, seperti Microsoft Cloud, Google, Sales Force atau di Indonesia, seperti Telkom Cloud, BizNet, Metrodata, dan lain-lain. Komputasi awan memerlukan dukungan perangkat server yang kuat, stabil dengan performa meyakinkan. 

Cloud Computing merupakan layanan jasa TI yang dilakukan oleh perusahaan lain; dimana pengguna layanan tidak perlu menyiapkan perangkat atau infrastruktur sendiri karena sudah disiapkan perusahaan tsb. Cloud merupakan layanan berbasis internet, jadi seluruh kebutuhan pengguna akan dilayani melalui koneksi internet. Kenapa disebut sebagai “komputasi awan”, karena pengguna menjalankan kebutuhan mereka diluar perusahaan sendiri dan digambarkan seolah-olah disimpan diawan. 

Cloud Computing sebetulnya sudah kita kenal sejak dulu. Ketika menggunakan webmail seperti Yahoo, Gmail atau Hotmail, sebetulnya kita telah menjalankan fungsi Cloud Computing. Begitupula saat menggunakan Social Media seperti Facebook, Twitter atau Rapidshare. Intinya seluruh data dan aplikasi yang kita butuhkan berjalan ditempat lain melalui koneksi internet.

Kelebihan cloud computing :
1. Lebih murah, karena kita tidak perlu menyediakan infrastruktur & SDM TI sendiri.
2. Lebih reliabel, karena data dan apikasi kita dijaga oleh layanan tanpa henti 24x7.
3. Lebih efisien, karena kita bisa memilih layanan yang kita butuhkan dan membayar sesuai dengan biaya layanan itu saja.
4. Lebih kompatibel, karena dapat diakses dimana saja asal ada koneksi internet.
5. Lebih aman, karena seluruh data disimpan dalam sebuah server terpusat yang memiliki fungsi backup.
6. Lebih sederhana, karena kita tidak memerlukan pemahaman sistem TI.

Dari semua kelebihan itu kita bisa mengira apa saja syarat yang diperlukan untuk membuat perusahaan yang memanggang cloud computing.

Syarat sebuah server yang cocok untuk Cloud Computing :
1.    Memiliki kemampuan virtualisasi
Virtualisasi merupakan kemampuan untuk menjalankan beberapa server secara virtual disebuah perangkat server utama. Server Virtual bisa dijalankan menggunakan fitur dan aplikasi khusus, misalnya VMWare atau ProxMox. Dengan server virtual, user tidak perlu membeli banyak server untuk menjalankan fungsi server berbeda, misalnya web server, database server, FTP server, dsb. Virtualisasi mutlak diperlukan cloud computing, agar dapat melayani user dengan beragam platform software.
 
2.    Menggunakan arsitektur & komponen orisinal server

Server cloud computing haruslah sebuah “server orisinil”, yaitu sebuah perangkat yang memiliki arsitektur dan komponen server sesungguhnya. Hal ini penting dilakukan karena layanan cloud harus mampu bekerja tanpa henti (24-jam x 7-hari), mampu menangani request pekerjaan dalam jumlah banyak dan bisa menangani data dalam kapasitas besar. Beberapa komponen penting yang harus memiliki teknologi server, seperti : Processor, Motherboard, Hard Disk dan Power Supply.

3.    Menggunakan Motherboard server dengan dual-LAN port kemampuan Gigabit Ethernet

Walau tampak sederhana, tapi sebuah server orisinal haruslah menggunakan dual LAN port untuk memisahkan protokol internet pada fungsi server berbeda. Server “non-orisinal” umumnya menggunakan single LAN port seperti sebuah PC Desktop.

4.    Memiliki kemampuan scale-out
Scale-out adalah kemampuan unik server yang membedakannya dengan perangkat komputer lain. Scale-out adalah fungsi dimana sebuah unit server dapat ditambah jumlahnya, yang digunakan secara bersamaan. Itu mirip seperti kita membangun rumah, yang ditambah ruangan atau tingkat bangunanannya. Dalam arsitektur server, penambahan jumlah server bisa dalam sebuah tumpukan (stack, rackmount atau blade) atau dihubungkan secara standar saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar